STP DIMINTA TINGKATKAN PROFESIONALITAS

06-12-2010 / KOMISI X

            Komisi X DPR RI meminta Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Nusa Dua Bali untuk lebih meningkatkan keprofesionalan di bidangnya. Komisi X belum melihat nilai lebih yang dihasilkan dari para mahasiswa yang ada di sekolah tinggi ini.

            Demikian disampaikan anggota Komisi X DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) Raihan Iskandar saat mengadakan pertemuan dengan jajaran STP Bali, Kamis (3/12) di Nusa Dua Bali.

            Dalam kunjungan yang dipimpin Wakil Ketua Komisi X DPR Rully Chairul Azwar, dia menambahkan selama mengamati di sekolah tinggi tersebut, dia belum melihat nilai lebih yang betul-betul bisa dibandingkan dengan anak-anak Sekolah Menengah Kejuruan.

            “Dari segi kemampuan saya belum menemukan kelebihannya, bahkan saya tanya hal yang paling sederhana saat menghidangkan makanan, seperti nama menu, tapi dijawab tidak tahu,” katanya.

            Raihan melihat saat kunjungan Komisi X DPR ke kampus tersebut yang ditampilkan pegawai-pegawai bukan para mahasiswanya.

            “Saya melihat ini bukan pameran ilmiah yang patut dibanggakan dari hasil yang telah dicapai, tapi pameran fisik,” katanya.     

            Dia mengingatkan, sekolah tinggi ini sekolah pariwisata yang mendidik seseorang profesional di bidangnya, bukan hanya sekedar melayani. Di sisi lain, Raihan juga tidak melihat upaya dari sekolah tinggi ini untuk menjalin kerja sama dengan sekolah lain.

            Bahkan Raihan menanyakan, para lulusan yang bekerja di luar negeri tersebut apakah hanya pekerja saja atau dapat membuat jaringan internasional, sehingga mereka juga punya andil dalam ikut mempromosikan pariwisata Indonesia.

            Menjawab pertanyaan tersebut, Direktur STP Bali Nyoman Madiun mengatakan, kritikan Komisi X menjadi motivasi untuk selalu meningkatkan mutu pendidikan di sekolahnya.

            Pada kesempatan lain, kita akan menyajikan perbedaan tersebut melalui grand disain dan kami akan siap memaparkan jika kami diundang dalam rapat Komisi X,” katanya.

            Nyoman menambahkan, setiap program studi di sekolah tinggi ini hampir semuanya mendapat akreditasi A. STP ini juga mendapatkan sertifikasi LSPFP (Lembaga Sertifikasi Profesi First Party) dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

            Sedang kurikulum sekolah tinggi ini mengacu pada Asean Common Competencies Standard for Tourism Professional (ACCSTP).

            Pihaknya, kata Nyoman, berkeinginan untuk meningkatkan status sebagai lembaga Pendidikan Tinggi Pariwisata kelas dunia serta meningkatkan dan mempertahankan perolehan Akreditasi dan sertifikasi.

            Selain itu, pihaknya juga akan meningkatkan status kelembagaan serta penerapan kurikulum yang berbasis pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan ACCSTP sebagai implementasi Mutual Recognitian Arrangement (MRA) yang merupakan sebuah bentuk kesepakatan di negara-negara kawasan ASEAN untuk  menjalin kerjasama dalam menciptakan kawasan ASEAN yang kompetitif, sejahtera dan stabil. (tt)

             

 

 

BERITA TERKAIT
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...
Pendidikan Tulang Punggung Utama Menuju Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mengingatkan bahwa pendidikan adalah tulang punggung utama dalam...
80 Tahun Indonesia Merdeka, Kesetaraan Akses dan Kualitas Pendidikan Masih Jadi Persoalan
14-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mendesak pemerintah untuk melakukan reformasi pendidikan secara menyeluruh...
Komisi X Dorong Literasi Digital Masuk Kurikulum sebagai Pendidikan Karakter Anak
11-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wacana pelarangan gim Roblox bagi anak-anak oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti kembali membuka...